Sebuah Bakti Terakhir

29 Februari 2024 0 komentar

Ada sebuah bakti seorang anak kepada orang tua, yang tampaknya terlihat mudah tetapi tidak semua orang mampu melakukannya: mengikhlaskan proses pemakaman ayah atau ibu tanpa kecupan perpisahan dan tanpa pertemuan terakhir.


"Segeralah mengurus jenazah. Karena jika jenazah itu adalah orang salih, berarti kalian telah mempercepat kebaikan untuknya. Dan jika jenazah tersebut selain orang shalih, berarti kalian telah meletakkan kejelekan di pundak kalian." (HR Bukhari dan Muslim ).


---


Jakarta – Tasik bukanlah sebuah waktu yang terlampau jauh dan lama untuk ditempuh. Kamu berhak saja meminta untuk sejenak menghentikan proses pemakaman ibu, menunggu sampai kamu tiba, tetapi pilihan itu tidak kamu pilih. Kamu memilih untuk mengikhlaskan.


”Pah, pami bade dikurebkeun mangga wae teu kedah ngantosan abi.” 


Sebuah bakti terakhir seorang anak laki-laki kepada ibundanya.


Boleh jadi baktimu masih belum cukup untuk membalas segala kebaikan ibu, tetapi aku berdoa, semogalah bakti terakhirmu ini mampu mencukupi itu, bakti memilih jalan perpisahan dengan mengikhlaskan.



Tasikmalaya, 19 Februari 2024

....untuk suamiku tercinta

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Dea Insani Ramadhan | TNB