TAK PERLU BERMANJA (lagi)

23 September 2010 0 komentar
Ingin ku meminta..

Untuk kau ada..
Duduk terpana.
Mendengarkan ku bercerita (lagi)..
Tentang metamorfosis waktu yang ku punya..

Sedetik waktu pernah ku rasa..
Untuk sejenak menyandarkan beban hidup yang ku punya di pundakmu..
Sedikt bermanja (lagi)..
Berhenti dari rutinitas ketegaran yang setiap hari ku tempuh..

Tapi..
Bukankah Newton pernah berkata..
Bahwa reaksi selalu bernilai kebalikan dari sebuah aksi (bernilai negatif)..
Maka seharusnya aku tak mengeluh..
Bila aksiku bermanja padamu,selalu bernilai negatif pada reaksimu..

Dan tiba-tiba sebuah suara logika berbicara..
"Berhentilah bermanja,Pintar!!"
Seketika aku tertampar..
"Tak perlu bermanja kepadanya (lagi).."
"Biarkan dia ada tanpa terikat kemanjaanmu (lagi).."
"Dia pun sama sepertimu.."
"Selalu ingin bermanja.."
"Tapi dia kuat,bukan??"
Maka..
"buatLah dirimu kuat!!"
"Sehingga kau bisa Bermanja pada dirimu sendiri!"

Kemudian..
Terlitas dalam memori ingatan..
Betapa sulit perjuangan yang tengah kau tempuh kini..
Tentang berjuta menit yang kau habiskan bercinta dengan bermacam tugas paksa..

Oleh karenanya.
Tegakah aku untuk bermanja kepadamu (lagi)..??
Ku rasa,mungkin tidak..

Dan pada akhirnya..
Aku berkata lirih..
"TAK PERLU BERMANJA (lagi)!!"

Hanya..
Ada satu hal untuk sekedar kau tau..
Dalam sel terkecil perasanku..
"Aku menunggu waktu untuk bermanja (lagi).."

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Dea Insani Ramadhan | TNB