Rintik Hujan

09 Februari 2016 0 komentar
Depok, 7 Februari 2016.  

Hallo. Mereka memberiku nama rintik dan tergenapkan dengan hujan di belakang nama.

Aku  kerap kali dipuji, namun tak jarang dicaci maki.

Barangkali mereka yang mengutuk kedatanganku adalah sepasang senyum yang harinya begitu baik, dengan keberadaan langit membiru, awan berarak merekah, dibubuhi semilir asa yang mengembara kemana-mana. Sehingga ketukan bertamuku dianggap begitu mengganggu agenda cinta yang usai dirunut dengan seksama.

 
  Dokumentasi Pribadi

Sedang bagi ia yang menanti aku ada, ialah sepasang mata yang enggan berlalu dari sebingkai kaca sendu. Menerobos kicauan hiruk pikuk jalanan namun berlalu hampa di garis soca. Ia menunggu, karena ia percaya aku kerap menggoreskan warna. Entah jingga, biru, atau bahkan rindu? Ah. Rindu. Coba saja kau suruh ia mengeja kata rindu, pastilah ada aku. Karena tak akan ada rindu tanpa sekali pun menyebut namaku. (DIR)

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Dea Insani Ramadhan | TNB