Pengingat: Belajar Berjuang Bersama

18 Mei 2016 0 komentar
Karena bersamanya kamu seperti sedang membaca buku.

Ia membukan selembar wawasan untuk kau serap, kemudian selembar lagi, terus selembar, selembar demi selembar, terus-terus setiap hari, sepanjang waktu, sepanjang kalian mau.

Tak akan pernah habis waktu kalian untuk bersama saling belajar. Kalian berdiskusi sering kali, berdebat sesekali, saling mengoreksi, bersama introspeksi.

Dengannya kamu merasa penuh.

Dengannya kamu merasa tercukupkan.

Dengan adanya kalian, aku menjadi sadar bahwa cinta adalah tentang belajar bersama, lalu berjuang bersama.

Dengan melihat kalian saja, aku teryakinkan, bahwa selamanya, kalian akan belajar berjuang bersama.
- Kata seorang sahabat kecil bermalam-malam yang lalu.

Sengaja ingin saya abadikan. Barangkali nanti, ketika hujan deras tengah tiba, atau kekeringan melanda, lalu juga ada angin ribut sedang bertamu dalam kehidupan kami (saya dan Kakang), dan saya tiba-tiba kehilangan alasan untuk berjuang, pendapat sahabat kecil ini mampu mengigatkan saya satu hal. Bagaimana mungkin kami berhenti berjuang bersama, sedangkan ada seorang sahabat yang bertaruh bahwa kami akan mampu selamanya belajar berjuang bersama? Bagaimana mungkin orang lain bisa begitu yakin kami mampu, sedangkan kami tidak? Bagaimana mungkin menyerah? Menyerah? Bagaimana mungkin? (DIR)
Dokumentasi: Pinterest

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Dea Insani Ramadhan | TNB