Semoga Saja

07 Juni 2016 0 komentar
Menginjak usia yang sekarang, saya menyadari satu hal. Bahwa ketidakpastian merupakan kawan perjalanan. Berbagai macam kejadian lalu-lalang dikehidupan, dimulai dari yang menyenangkan, menggembirakan, mengecewakan, menyedihkan, dan yang paling banyak adalah kejadian di luar dugaan. Dulu, kita kecil tentu pernah mengimpikan dan membayangkan banyak hal, merencanakan ini-itu, mempersiapkan apa-apa yang dimau. Beberapa dikabulkan, satu-dua tak terwujud, dan sisanya berjalan di luar rencana.

Dan ternyata memang seperti itulah semesta berjalan. Ketidakpastian, hal-hal tak terduga bertebaran dimana-mana. Kadang diri ini menjadi cemas, ketakutan, gelisah menghadapi hari ke depan. Wajar dan amat sangat manusiawi bukan? Namun, bukahkan semua yang berada di jagad raya ini telah ada yang mengatur? Mengapa pula mesti selalu meragu dan menjadi gelisah berkepanjangan?

Maka, memasuki umur yang mulai dipenuhi ketidakpastian, saya belajar untuk lebih mengikhlaskan dan tentunya belajar banyak-banyak perihal syukur, sambil tak henti-hentinya tetap berharap. Imbasnya, saya menjadi begitu sering merapalkan kalimat "semoga saja". Seolah kalimat ini menjadi mantra harapan, dan berubah wujud menjadi baris doa. "Semoga saja".

Ilustrasi: Pinterest

Semoga saja.

Yang sakit disehatkan.

Yang terluka disembuhkan.

Yang sukar dimudahkan.

Yang berat diringankan.

Yang buruk dijauhkan.

Yang baik didekatkan.

Yang sempit dilapangkan.

Yang lapang dibermanfaatkan.

Yang keras dilembutkan.

Yang lembut dilanggengkan.

Yang lemah dikuatkan.

Yang kuat dianugrahi kebajikan.

Yang ketakutan diberi keberanian.

Yang ragu melangkah diyakinkan.

Yang dilanda kegelisahan  ditenangkan.

Yang dirundung duka segera digembirakan.

Yang masih mencari agar lekas menemukan.

Yang jauh ditunjukan jalan.

Yang patah dibangkitkan.

Yang terberai dipersatukan.

Yang hilang digantikan.

Yang terlepas diikhlaskan.

Yang angkuh disadarkan.

Yang khilaf diberi pengampunan.

Yang kurang dicukupkan.

Yang berlebih disederhanakan.

Dan semoga saja.

Allah mencatat lalu mengabulkan banyaknya "semoga saja" yang mengangkasa, mengudara.

Juga semoga saja.

Allah senantiasa memaklumi kita, makhluk-makhluk yang teramat sangat banyak mau ini. (DIR)


0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Dea Insani Ramadhan | TNB