Kamu, Bumi, Gunung, Batu, dan Duniamu

27 Mei 2012 0 komentar

Kamu, bumi, gunung, batu, dan duniamu.
Saya selalu memperhatikan orang yang terlihat pada gambar di atas, tepat di sampingnya tapi lebih mundur sedikit ke belakang. Saya dapat leluasa melihat punggungnya dan kisah yang terkandung didalamnya. Sehingg tanpa saya sadari saya menjadi begitu familiar kepadanya.

Saya tahu semua ini memang bukan cita-cita yang dia mau dulu, sama halnya seperti saya dulu menolak apa yang pada akhirnya menjadi dunia saya sekarang. Kita memang sama-sama berada pada posisi terjebak pada satu titik dimana semuanya mungkin terasa asing. Namun kenyataan yang terjadi sekarang adalah dia lebih pintar menempatkan diri dan adaptasi. Dia membuat ketidak-inginannya menjadi dunianya. Hebat. Nyatanya saya harus mengakui bahwa saya harus benar-benar belajar dari dia.

Dia yang dulu ditempa begitu keras diawal waktu, di tempat yang akan menjadi almamaternya nanti. Dia yang dulu pernah ragu akan tempatnya kini memijakan kaki sehari-hari. Kini berubah menjadi dia yang percaya diri dengan dunia barunya yang dia bangun sendiri.

Terbukti pada malam ini, detik ini, mungkin dia tengah terlelap bermimpi di Kota Istimewa di Pulau Jawa, Yogyakarta. Berjuang, memperjuangkan nama baik almamater-nya dan tentu saja dunia-nya. Ya, dia benar-benar melakukan apa yang selayaknya memang harus dilakukan oleh sesoerang yang mencintai dunianya.

"Selamat berjuang, Geologist! Itu duniamu. Ketika bumi, gunung, dan batu berkolaborasi menciptakan duniamu. Doaku menyertaimu, selalu" (DIR)


0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Dea Insani Ramadhan | TNB