Dewasa Itu Berpikir Lebih !

29 Mei 2012 0 komentar
"Kenapa anda memilih peruasahaan kami?"

Sebuah pertanyaan hadir membuat saya mati kutu dibuatnya ketika saya sedang mengisi lamaran pekerjaan online ke sebuah perusahaan yang berlokasi di Cilegon. Saya terdiam untuk beberapa lama, berpikir keras mencari jawaban yang pas dan susunan kata yang tepat. Dalam kondisi inilah saya teringat sesorang yang sedang jauh di kota Gudeg sana.

Ya, saya teringat partner saya. Saya terbiasa dengan keberadaannya di dekat saya. Membantu saya memecahkan permasalahan-permasalahan saya. Memberikan gambaran-gambaran kemungkinan ketika saya hendak memilih sesuatu. Memberikan saya pengertian ketika saya salah paham akan sesuatu. Memberikan tips-tips yang kebanyakan sangat bermanfaat buat kehidupan saya. Membagikan informasi-informasi baru tentang kehidupan. Mengajari saya tentang IT. Mengajak saya untuk lebih mandiri. Mempengaruhi saya untuk berani tampil beda, dewasa, dan berpikir lebih. Sungguh saya katakan sekali lagi bahwa saya benar-benar terbiasa akan keberadaan dia. Maka ketika sekarang saya dihadapkan pada sebuah momen untuk mengambil keputusan yang nantinya mungkin akan berimbas pada masa depan saya, saya membutuhkan dia.

Yang saya yakini tentang keberadaan dia, walau dia tidak secara terang-terangan membantu dengan memberi jawabannya langsung namun dia akan memancing saya untuk berpikir lebih, mempertimbangkan lebih, dan berani mengambil keputusan. Dia akan meminta alasan saya terhadap setiap pertimbangan dan keputusan yang saya ambil. Memang terkadang saya sedikit merasa kesal, karena saya merasa seolah-olah dia sedang mengajak saya berdebat. Namun pada akhirnya saya selalu dibuat harus berterima kasih kepadanya karena pada akhir perdebatan kami, biasanya saya sudah mendapatkan keputusan yang matang yang didasari alasan yang kuat.

Dan ketika saya menyadari bahwa sekarang saya tidak bisa mendapatkan dia dalam kondisi saya yang kebingungan, saya memejamkan mata saya dan mencoba menghadirkan sosok dia dalam bayangan saya. Pikiran saya berputar-putar, mengingat-ngingat setiap hal yang dia sampai kan kepada saya. Dan yang paling saya ingat adalah " Dewasa itu berpikir lebih!" Dia memang salah satu orang yang selalu memaksa saya untuk menjadi dewasa, yang salah satu artinya adalah mandiri. Maka ketika sekarang saya memang harus mengambil sikap tanpa keberadaan dia, saya memutuskan untuk mencoba menemukan jawaban dari permasalahan saya sendiri oleh diri sendiri. Masalah nantinya benar dan salah adalah urusan nanti. Toh bila saya memang mengambil keputusan atas dasar yang kuat, persentasi kesalahannya saya harap akan sedikit berkurang.

Lagi-lagi saya harus berterima kasih kepada dia atas kata-kata ajaibnya yang membuat saya lebih berani.(DIR)

Dewasa itu berpikir lebih !

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Dea Insani Ramadhan | TNB